Bagian Kesatu : Diantara Kalian

 “Tut”, suara sms melesetkan pukulanku, bolaku menyentuh bola 9 terlalu pelan dan menyudut. Upsss …  mukaku merengut. Sudah seminggu ...


 “Tut”, suara sms melesetkan pukulanku, bolaku menyentuh bola 9 terlalu pelan dan menyudut. Upsss …  mukaku merengut. Sudah seminggu ini aku kehilangan konsentrasi latihan, waktuku sedikit tersita dengan urusan kantor yang mulai beruntun di awal tahun ini. Bang Tino, pelatihku, ikut merengut.

“Ayo Ra, konsen dikit, kejar tayang ni, saingan tambah kuat …”
“Iya Bang.” tanganku meraih saku belakang, kubuka telepon. Satu nama di inbox membuatku penasaran. Tumben, pikirku.
“Apa kabar Mbak ?” tertulis disitu, singkat, padat, dan hambar.
“Baik Mas.” Singkat pula balasanku. Kumasukan kembali teleponku, jujur aku tak mengharapkan balasnya lagi.
“Matikan dulu teleponnya, Ra” ujar Bang Tino.
“Jangan Bang, bos besar paling ga suka teleponku mati” jawabku sambil tertawa kecil. Bang Tino memasang bola 9 dengan rapi di mejaku, dan memintaku untuk persiapan break.  Satu set kuakhiri dengan sempurna.
“Coba partner sama Eko, biar lebih panas ya Ra.” Aku mengangguk. Eko adalah salah satu member di FX Bilyar, cukup bagus mainnya, rapi dan tenang. Ketenanganya yang kadang bikin aku sedikit nervous.  Eko mengambil stik break  disebelahku, dengan senyum dia menggodaku, “Mba, waktunya cuma sepuluh menit.”
Break dulu lah Ko, abis itu bagianku.”  Jawabku sambil mengepalkan tangan. Eko tertawa.
Persiapan kejuaran “Kartini” tahun ini memerlukan latihan dengan jadwal yang ketat dan konsentrasi yang lebih tinggi, waktu tinggal tersisa dua bulan lagi. Di sela latihan masih ada beberapa turnamen yang harus kuikuti. Cukup padat sebenarnya, tapi aku punya target di kejuaraan mendatang, sebagai ajang bergengsi kejuaraan bilyar wanita nasional yang diadakan satu tahun sekali, seperti  tahun lalu, bisa masuk di 10 besar dengan perjuangan segenap jiwa.
“Tut” teleponku berbunyi lagi. Tak kuacuhkan, bos besar tidak akan SMS, mataku asyik memperhatikan bola-bola di atas meja hasil sisa-sisa pukulan Eko, empat bola lagi.
“Bagian Gue ya, kau duduk manis dulu, biar kuhabiskan.” ujarku seraya tertawa.
“Iya Mbak, sisain 9 nya saja.” ledek Eko.
“No way.” Jawabku.   
Kuhabiskan bola-bola di meja dengan cepat, Bang Tino tersenyum lebar. Jam menunjukkn pukul 21.30, kubereskan stikku. Seharusnya latihan berakhir 22.30, tapi aku harus segera pulang, ada beberapa bahan presentasi yang harus aku selesaikan malam ini, untuk bahan rapat besok pagi.
“Lanjut besok Bang, agak awal ya, aku bisa keluar kantor jam 4, jadi di sini jam 5 bisa mulai.”
“Ok, jangan lupa bawa chuck mu besok.”
Aku menganggguk. Aku meraih gelas minuman di meja sampingku sambil membuka telepon. Pesan, dari nama yang sama. Penasaran.
“Mbak, Angga dan keluarga besar mengucapkan terima kasih atas semua bantuan mbak kepada kami selama ini , terutama kepada Bapak.” Alisku naik, ada apa ?
Kutekan reply dan kuketik : “Sama-sama Mas. Kok tumben, ada apa ?”
“Bang, aku balik dulu, sampai jumpa besok.” teriakku pada Bang Tino di pojok cafe.  Bang Tino melambaikan tangan, aku melangkah ke pintu keluar dengan tas di punggungku dan stikku.
Hatiku masih bertanya-tanya tentang SMS Angga. Ada apa gerangan ? Aku tak cukup mengenal Angga sebagaimana aku mengenal kakak dan adik-adiknya. Mereka adalah anak dari Pak Bambang, sahabat ayahku.  Ada beberapa pekerjaan Pak Bambang yang sempat aku selesaikan, menurutku biasa saja. Hubunganku dengan keluarga besar Pak Bambang sangat baik. Angga tidak begitu aku  kenal karena dia sekolah di luar kota, pertama kali aku melihatnya di saat Angga dewasa adalah sewaktu Angga akan melangsungkan pertunangan beberapa tahun yang lalu, setelah Angga menyelesaikan kuliah S1nya. Dalam acara tersebut, memang aku membantu mereka dari segi pikiran dan tenaga. Tapi, rasanya itu juga biasa-biasa saja.
Kubuka pintu apartemen, dan menguncinya kembali.  Kurebahkan sejenak badan di sofa panjang di ruang tamu. Badanku terasa lelah. Dalam kondisi seperti inilah kadang aku berpikir aku perlu orang yang menemani di apartemenku. Terbayang jika pulang ada yang menyiapkan makan malam, tidak usah memikirkan laundry, bersih-bersih dan lain-lain. Tapi dengan begini, aku seakan belajar mendisiplinkan diri, terutama waktu. Ah pusing aku memikirkannya.
Teleponku berbunyi lagi. SMS. Segera kuambil telepon dari tasku dan kubaca … “Mungkin buat Mbak tidak ada artinya, tapi buat kami, terutama aku, semuanya sangat berarti. Banyak cerita yang disampaikan dari Mas Widi juga dari adik-adik tentang Mbak, semuanya tidak pernah terpikirkan sebelumnya olehku.”
Pikiranku melayang pada keluarga Pak Bambang, aku mencoba membuka semua memori ingatanku, apa yang pernah aku lakukan pada mereka. Ayah dan Ibu memberiku satu pelajaran dari kecil, “bantulah orang-orang yang menurutmu perlu dibantu dan orang-orang yang meminta bantuanmu, selama kamu mampu, dan jangan kau mengingat apa yang telah kau berikan kepada mereka, sebesar apapun bantuanmu.”  Mungkin inilah yang membuatku tidak berupaya mengingat apa yang telah aku lakukan kepada mereka sehingga kini aku harus menguras ingatanku untuk mengingatnya. Kuhela nafas panjang, ketika aku mulai mengingatnya satu per satu, mungkin itulah yang Mas Widi ceritakan atau siapapun yang menceritakan kepada Angga. Aku tidak ingin mengkonfirmasi tentang ingatanku kepada Angga.
“Hanya itu yang bisa aku lakukan Mas, insya allah ada hikmahnya kelak.” Reply.
Sejak Angga pulang ke rumah Pak Bambang, sedikitnya aku mulai mengenalnya, tidak terlalu dekat. Angga dikenal lebih pendiam di antara  kakak dan adik-adiknya. Usianya lebih muda satu tahun dariku. Sikapnya dingin dan kaku, termasuk senyumnya. J sehingga komunikasiku dengan Angga hanya sepintas lalu, meskipun lima tahun dia sudah kembali ke rumah.
“Insya allah Mbak, Angga sayang Mbak, juga keluarga.”
Keningku berkerut.
“Mbak sayang Mas dan keluarga, met istirahat ya” replyku dengan beribu pertanyaan yang muncul di kepala. Sengaja kuputuskan pembicaraanku, aku cukup lelah hari ini, pekerjaanku masih menunggu di atas meja kerja kecilku.
“Met istirahat, Mbak.”
****
 “Bu, telepon dari Mas Angga, di line 1” terdengar suara Saly dari intercom di ruanganku berbunyi.
“Angga mana ?” teriakku.
“Angga Bapak.”
Kuangkat telepon dan kuucap salam.
“Angga Mbak.”
“Iya Mas, ada yang bisa aku bantu.”
“Bapak minta aku  datang rapat hari ini, jadi jam 2 ?”
“Jadi Mas, nanti bahannya aku siapkan ya.”
“Makasih Mbak.”
Kututup telepon, tanganku tiba-tiba meraih telepon di saku blazerku, ada penasaran apakah Angga menghubungiku ? Duh, kenapa aku jadi berpikiran seperti ini. Tiga pesan di inboxku, dari Angga.
“Pagi Mbak..”
“Sudah di kantor ? Aku mau bicara.”
“Sibuk hari ini ?”
Kuhela nafas panjang…
Sejak dulu, Pak Bambang tidak pernah melibatkan anak-anak dalam bisnis-bisnisnya, apalagi agenda rapat jam 2 tidak ada hubungannya sama sekali dengan bidang Angga. Angga lulusan Teknik Sipil di salah satu universitas di Jawa Timur dan bekerja di salah satu kantor konsultan terkenal, dan agenda rapat hari ini adalah pembahasan tentang kontrak ekspor. Mungkin Angga hanya dampingi Pak Bambang … Atau Pak Bambang sedang memulai untuk melibatkan anak-anak dalam bisnisnya ? Aku mencoba untuk tidak peduli.
Angga datang dengan kemeja batik coklat muda, badannya yang tegap menunjukkan kewibawaan, raut mukanya “dingin”, bisa dibilang acuh. Sapaannya kepada staf di kantor kurang ramah di banding ke Mas Widi. Jauh malah. Basa basinya benar-benar basa basi. Ini ciri khas yang diberikan Angga kepada sekeliling.
Rapat dimulai jam 14.15, peserta hadir lengkap, meja rapat berbentuk oval dan Angga memilih kursi tepat disebrangku, tepat didepanku.  Entahlah, tiba-tiba perasaanku menjadi tidak menentu. Seringkali tatapanku bertemu dengan tatapan Angga dan membuatku salah tingkah, seringkali kulihat dengan dengan sudut mataku, bagaimana Angga mencuri pandang dan memperhatikanku…. Tak pernah Angga memberikan pendapat apapun dalam rapat atas semua yang aku sampaikan, hanya tatapan tajam yang aku terima setiap aku berbicara. Rasanya aku ingin segera mengakhir rapat ini.

<!--[if gte mso 9]> <![endif]

#Cerita ini disadur dari Catatan Harian Seorang Sahabat (CHSS)

Bersambung .... 
-->

COMMENTS

Name

Adi Sasono,5,Adiabel,24,Adiabel Corporation,3,Adinandra - Amara,22,Adinandra and Friend,17,Adinandra Birthdays,5,Administrasi,4,AHU,1,Amara,1,Amara Birthday,6,Amara n Friends,14,Artikel,6,Berita,17,Borgtocht,4,Budaya,1,BumDes,1,Bunda - Amara,18,Bunda Birthdays,4,Business,7,Cerita,42,Cessie,1,Diary,238,Family,33,Fiducia,6,Finance,2,Foreign,1,Foreign Investment Company (PMA),15,Gadai,3,Gallery,299,Good Story,28,Hipotek,3,Hukum,4,Hukum Waris,6,Ikatan Notaris Indonesia,2,Ilmu Pengetahuan,1,Informasi,2,Intro,3,Jaminan,4,Jaminan dan Ganti Rugi,4,karier,16,Kecantikan,1,Kepailitan,2,Keterangan Waris,1,Koperasi,2,Koperasi Adiabel,2,Kuasa,1,Lifestyle,18,Majelis Kehormatan Notaris,1,Me,63,Me and Friends,41,Misteri,6,Motivation,2,My Activity,19,My Sweetie,9,Notaris,118,Office,45,OJK,1,Pajak,5,Parenting,10,Paripasu,1,Perizinan,10,Perjanjian Perkawinan,1,Perkumpulan,1,Perseroan Terbatas,11,Perusahaan Dagang,1,Picture,10,PIDANA,2,Politik,5,POSKO JABAR,3,PPAT,39,Psikologi,5,Relationship,42,Relationship Motivation,1,Religius,30,Sejarah,2,Sewa Menyewa,1,Sosok,6,Syariah,1,taris,1,textslide,4,The Others,2,Umum,3,Us,25,Video,16,Wisata,13,Yayasan,4,
ltr
item
REINA NATAMIHARDJA: Bagian Kesatu : Diantara Kalian
Bagian Kesatu : Diantara Kalian
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFX02-jA45tUbyfnrCUAwGC8kVaRjZK6DxJPVZhdtgsWsnrp0S2koa0vWbTajPumLeih36DlIYH8LhBhKhAjBqvFZQpWhmZT98gksTQU4vPtAwneVbAlcCKg_E4RH1y2hAwDBYsk4te2Lc/s1600/DIANTARA+KALIAN-2+copy.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFX02-jA45tUbyfnrCUAwGC8kVaRjZK6DxJPVZhdtgsWsnrp0S2koa0vWbTajPumLeih36DlIYH8LhBhKhAjBqvFZQpWhmZT98gksTQU4vPtAwneVbAlcCKg_E4RH1y2hAwDBYsk4te2Lc/s72-c/DIANTARA+KALIAN-2+copy.jpg
REINA NATAMIHARDJA
https://www.natamihardja.com/2014/12/bagian-kesatu-tentang-kita-tiada-awal.html
https://www.natamihardja.com/
https://www.natamihardja.com/
https://www.natamihardja.com/2014/12/bagian-kesatu-tentang-kita-tiada-awal.html
true
6588466907048385368
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content